Rabu, 14 Desember 2011

skripsi pengamalan akidah ahlak


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan media Informasi dan telekomonikasi yang tanpa batas saat ini, serta banyaknya hasrat manusia untuk memenuhi kebutuhannya, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan demikian diperlukan peningkatan kwulitas sumber daya manusia yang ditandai dengan meningkatnya kwalitas kepribadian, kwalitas penguasaan Iptek dan kwalitas Keimanan dan Ketaqwaan [1].untuk menghadapi perkembangan tersebut.
Salah satu cara untuk meningkatkan kwalitas Sumber Daya manusia adalah dengan pendidikan, baik pendidikan Formal  seperti di Madrasah atau Sekolah maupun Non Formal seperti Pesantren, Diniyah dll. Diharapkan akan bisa mendidik peserta didiknya menjadi manusia yang bertaqwa, professional, berkwalitas lahir maupun bathin yang nantinya akan berguna  dimasa yang akan datang.
Pada pendidikan Formal maupun Non Formal, mutu pendidikan diatur oleh pemerintah, dalam hal ini Departemen Agama untuk Pendidikan di Madrasah, Pesantren, Diniyah dan Departemen Pendidikan Nasional pada sekolah – sekolah Umum. Masing – masing Departemen menetapkan Kurikulm dengan tujuan sebagai acuan sekolah untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Sejak tahun 2004 sampai sekarang dilakukan pembaharuan kurikulum. Tahun 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi dan tahun 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum Berbasis Kompetensi diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan dan keberhasilan tertentu dengan penuh tanggung jawab [2]. Sedangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, mengarahkan pada kemandirian sekolah atau madrasah dalam mengelola pendidikan.
                        Mutu pendidikan yang baik akan mendapat hasil belajar berupa bentuk perubahan tingkah laku yang diharapkan dari belajar [3]. Adapun hasil belajar itu sendiri meliputi 3 aspek yaitu: Aspek kognitif, perubahan dalam segi penguasaan pengetahuan dan perkembangan ketrampilan atau kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut, kedua Aspek Afektif meliputi perubahan – perubahan segi mental, perasaan dan kesadaran dan ketiga Aspek Psikomotorik meliputi perubahan dalam bentuk tindakan motorik ( Pengamalan )[4]
Dalam penelitian ini akan mengangkat hasil belajar Motorik yaitu sejauh mana siswa mampu mengamalkan mata pelajaran Aqidah Akhlaq sehingga dengan derajat pengamalan yang tinggi( jika diprosentase antara 60% – 100%) dari tujuan diajarkan mata pelajaran Aqidah Akhlaq maka akan tercipta manusia yang berbudi pekerti luhur bahagia di dunia dan akhirat untuk menghadapi perkembangan media Informasi dan telekomonikasi yang tanpa batas saat ini
Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin mengkaji tentang : STUDI TENTANG DERAJAT PENGAMALAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS V MI TA’LIMUL ATHFAL GUYANGAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.
B. Penegasan Judul.
Judul STUDI TENTANG DERAJAT PENGAMALAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS V MI TA’LIMUL ATHFAL GUYANGAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
 Yang penulis ajukan ini merasa perlu memberi batasan Istilah dan pembatasan masalah untuk mendapatkan pengertian yang jelas dan mempermudah pemahaman serta menghindari terjadinya kesalah pahaman dalam menafsirkan judul. Beberapa istilah yang perlu penulis memberikan batasan dalam judul diatas adalah ;
1.      Studi
Studi adalah : pelajaran, penyelidikan, tempat belajar [5]
2.      Derajat
Derajat adalah tingkatan, martabat, pangkat, naik[6]
3.      Pengamalan
Pengamalan adalah proses, perbuatan, cara mengamalkan, melaksanakan, pelaksanaan penerapan.proses ( perbuatan ) menunaikan kewajiban, tugas) [7]
4.      Aqidah Akhlaq
Mata Pelajaran Aqidah Akhlak bagian dari Strukur Kurikulum Madrasah ibtidaiyah. Aqidah Akhlaq terdiri dari dua kata yaitu Aqidah dan Akhlaq[8]. Aqidah artinya ikatan hati “ bahwa seseorang yang beriman mengikatkan hati dan perasaan dengan sesuatu kepercayaan yang tidak dapat ditukar dengan kepercayaan lain sehingga Aqidah juga dikenal dengan Iman” [9]. Sedangkan akhlaq atau khuluq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga dia akan muncul secara spontan bila diperlukan tanpa memerlukan penilaian atau pertimbangan terlebih dulu serta tidak memerlukan dorongan dari luar[10]
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa derajat pengamalan aqidah akhlaq adalah penelitian tentang sejauh mana pengamalan materi aqidah akhlaq oleh siswa setelah mendapatkan materi pelajaran di sekolah.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang penulis kemukakan serta batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Ingin mengetahui sejauh mana tingkat pengamalan materi aqidah akhlaq. Siswa kelas V MI Ta’limul Athfal Guyangan Tahun Pelajaran 2010 / 2011.
2.      Apa faktor - faktor penyebab tinggi rendahnya pengamalan materi aqidah Akhlak Siswa kelas V MI Ta’limul Athfal Guyangan Tahun Pelajaran 2010 / 2011.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan Masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengamalan meteri aqidah akhlaq. siswa kelas V MI Ta’limul Athfal Guyangan Tahun Pelajaran 2010 / 2011.
2.      Untuk mengetahui factor penyebab tinggi rendahnya rendahnya pengamalan materi aqidah Akhlak Siswa kelas V MI Ta’limul Athfal Guyangan Tahun Pelajaran 2010 / 2011.
E. Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1.      Dapat dipakai sebagai bahan informasi bagi kepala sekolah tentang pengamalan materi mata pelajaran Aqidah akhlaq
2.      Memberi informasi kepada Guru dan wali murid bahwa Siswa atau putra putri mereka sudah atau belum mengamalkan nilai – nilai yang terkandung dalam materi Aqidah akhlaq.
F. Metode Penelitian
1.      Pendekatan Penelitian.
Penelitian ini tidak dapat dirumuskan sehingga dikatakan bersifat eksploratif, yang bertujuan mengumpulkan data sebanyak – banyaknya. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif artinya Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi – informasi mengenahi keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara vareabel – vareabel yang ada[11].Penelitian ini menggunakan populasi sebagai subyek penelitian dan tidak menggunakan Hipotesis
2.      Populasi.
Dalam penelitian ini tidak menggunakan sampling yaitu meneliti sebagaian dari populasi[12]mengingat jumlah siswa sedikit, tetapi menggunakan populasi yaitu keseluruhan subyek penelitian[13], Suharsismi Arikunto memberikan gambaran tentang penelitian Populasi ingin melihat semua liku – liku yang ada dalam populasi. Oleh karena subyeknya meliputi semua populasi, maka juga disebut sensus
Penelitian ini memfokuskan pada siswa kelas V MI Ta’limul Athfal Guyangan Tahun Pelajaran 2010 / 2011 yang jumlah siswanya 30 siswa sebagai subyek penelitian, hal ini diambil berdasarkan tujuan penelitian dan pertimbangan tertentu.
3.      Teknik Pengumpulan Data
Adapun dalam penelitian ini pengumpulan datanya sebagai berikut
a.       Interviu ( wawancara )
Untuk memperoleh keterangan mengenahi harapan, sikap, perasaan serta hal lain yang dihadapi murid maka sangat diperlukan adanya interviu. Interviu merupakan alat bagi guru untuk mengadakan hubungan sehari hari dengan murid, orang tua murid administrator, dan lain lain dan interview juga dapat dipergunakan sebagai alat evaluasi yang formal[14].
b.      Metode Dokumentasi.
Tidak kalah pentingnya dari metode lain, adalah metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal – hal atau Vareabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.
4.      Tekhnik Analisa Data.
Setelah data terkumpul maka dianalisis, adapun tekhnik analisis data dalam penelitian ini adalah :
a.       Reduksi adalah proses seleksi, penyederhanaan abstraksi, dan / atau transformasi data mentah hasil catatac ( rekaman ) lapangan.
b.      Pemaparan data ( data display ) adalah kegiatan analisis dalam bentuk mengorganisasi dan menyusun data menjadi menjadi informasi bermakna kearah kesimpulan
c.       Pemaparan simpulan atau verifikasi, dilakukan dengan tujuan menemukan saripati informasi yang berhasil dijaring, yang mengarah kepenemuan titik – titik simpul yang gayut ( Relevan ) dengan permasalahan penelitian yang sejak awal dikaji. Serta mempelajari kembali data yang telah terkumpul.
G. Sistimatika Penulisan Skripsi
            Penulisan skripsi ini terdiri lima bab, dan masing – masing bab memuat Sub bab. Adapun sistimatika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
  1. Bagian Muka.
Pada bagian ini terdiri halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman kata pengantar, persembahan daftar isi.
  1. Bagian Isi
Bagian ini memuat                                                         
Bab I             :   Dalam bab ini memuat pendahuluan yang terdiri dari : Alasan pemilihan judul, penegasan judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistimatika penulisan skripsi
Bab II            :   Dalam  bab ini diuraikan landasan teori tentang drajat pengamalan Aqidah Akhlak
A.    Derajat Pengamalan Aqidah dan Akhlak
B.     Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengamalan Aqidah akhlak
C.     Materi Aqidah Akhlak
Bab III          :   Data Laporan Penelitian tentang derajad pengamalan aqidah akhlaq siswa kelas V MI Ta’limul Athfal Guyangan Tahun Pelajaran 2010 / 2011
A.Data Umum
B. Data Khusus
C. Analisa Penelitian
1.      Pengamalan Materi Pendidikan Akidah Akhlak Kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Tahun Pelajaran 2010/2011.
2.      Derajat Pengamalan Materi Pendidikan Akidah Akhlak Kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Tahun Pelajaran 2010/2011
3.      Analisa Derajat Pengamalan Materi Pendidikan Akidah Akhlak Kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Tahun Pelajaran 2010/2011.
Bab IV          :   Analisa derajat pengamalan materi aqidah akhlaq siswa kelas V MI Ta’limul Athfal Guyangan Tahun Pelajaran 2010 / 2011
A.    Kriteria Pengamalan Materi Pendidikan Akidah Akhlak Kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Tahun Pelajaran 2010/2011
Bab V            :   Penutup
A.    Kesimpulan
B.     Saran-saran
  1. Bagian Akhir
Pada baian ini memuat tentang daftar pustaka, daftar riwayat hidup penulis dan lampiran lampiran








BAB II
LANADASAN TEORI

A.    Derajat Pengamalan Aqidah dan Akhlak
  1. Pengertian Derajat
Pengertian dari derajat adal;ah sebagai berikut :
    1. Menurut Slamet Mulyono
“ Derajat mempunyai arti martabat, pangkat, tingkatan, taraf. [15]
    1. Menurut Daryanto SS
“ Derajat mempunyai arti bentuk dari sudut siku yang dinyatakan dalam satuan, misal ( n ) 45,90. Dan sebagainya 0 satuan pada alat pengukur suhu. Misal ( n ) 37 celcius-harga diri, tingkat kebangsawanan dalam masyarakat sosial. [16]
    1. Ahmad Warson Munawir
“ Derajat dalam bahasa arab mempunyai arti tangga. [17]
Dari catatan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, Derajat adalah tangga atau tingkat kebangsawanan dalam masyarakat untuk mencapai  martabat, pangkat, tingkatan, taraf yang lebih mulia.
Jadi, derajat merupakan tingkat martabat manusia untuk mendapatkan kebahagian, kemuliaan dan rizki dari Allah Swt.

2. Pengertian Pengamalan
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang pengamalan akidah, terlebih dahulu akan di bahas tentang arti pengamalan akidah dari beberapa tokoh namun perlu di garis bawahi disini bahwa pengamalan akidah terdiri dari dua kata yaitu pengamalan dan akidah.
Berikut ini pendapat dari beberapa tokoh mengenai arti dari pengamalan
a.       Menurut Poerwanto
“Pengamalan mempunyai arti proses, perbuatan, cara mengamalkan, melaksanakan, pelaksanaan penerapan.proses ( perbuatan ) menunaikan kewajiban, tugas) [18]
b.  “Dalam alqur’an banyak ayat - ayat yang mendorong manusia untuk beramal Soleh seperi yang terkandung dalam Surat Al Haj Ayat 50
ﻔﺎﻠﺬ ﻴﻦﺍﻤﻨﻮﺍﻮﻋﻤﻟﻮﺍﺍﻠﺼﻠﺤﺖ ﻟﻬﻢ ﻤﻐﻔﺮﺓﻮﺮﺰﻖ ﻜﺮﻴﻢ
    Artinya : “ Maka Orang – orang yang beriman dan mengerjakan amal Sholeh, bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia” (Q.S Al Haj Ayat 50)
    Dalam ayat tersebut jelas dorongan allah kepada Manusia agar beriman kepadanya dan mengerjakan amal soleh ( perbuatan terpuji) [19]
Dari catatan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, Pengamalan adalah perbuatan atau cara mengamalkan amal soleh bagi orang yang beriman. Dengan beramal soleh dia akan mendapatkan ampunan dan rizki yang mulia.
Jadi, pengamalan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia untuk mendapatkan kebahagian, kemuliaan dan rizki dari Allah Swt.

3. Pengertian Akidah Akhlak
Adapun pengertian akidah menurut beberapa tokoh adalah sebagai berikut:
a.       Menurut Kaelany
      “Akidah artinya ikatan, yaitu ikatan hati. Bahwa seseorang bahwa orang yang beriman mengikatkan ikatan hati dan perasaan dengan suatu kepercayaan yang tidak lagi ditukar dengan kepercayaan lain.”[20]
b.      Menurut Zakia Ahmad
      “Aqidah juga sering dikenal dengan iman,sehingga aqidah islam adalah iman kepada Allah,malaikat-malaikatnya,kitab-kitabnya,rosulnya,qada’ dan qadar baik buruknya dari allah swt.”[21]
c.       Menurut Abdurrahman Madjrei
      “Iman adalah suatu keyakinan yang mantap dalam hati, yang dengannya seorang mukmin percaya dan yakin bahwa Allah adalah satu – satunya Yang Maha Benar, sumber kebenaran, dan pemberi kebenaran. Selain Allah banyak sekali kemungkinan salah.Pada hakekatnya, setiap orang tidak mengetahui iman secara benar dan pasti. Ia hanya mengetahui Indikasi yang tampak dari luar, hakekat sebenarnya hanya diketahui oleh Allah, dan hak Allah untuk menilainya. Sedangkan manusia hanya berhak menilai apa yang dilihat dari luar”[22]
d.      Menurut Azis Muhofa
“Akidah adalah mengikat anak dengan iman ( segala sesuatu yang dikaitkan dengan jalan khabar secara benar, berupa hakekat keimanan dengan masalah ghoib.[23]
e.       Menurut Ali Gharisan
“Sebagian kaum muslimin berpendapat bahwa keimanan itu pada Ilmu Kalbu saja artinya mereka menilai keimanan itu cukup dengan hanya mengetahui keberadaan Allah, sifat – sifat dan asma – asma-Nya saja tanpa mensyaratkan pada kerja kalbu, seperti cinta kepada Allah, takut pada-Nya dan tawakal hanya kepada-Nya.[24]

Jadi, pengamalan Akidah adalah perbuatan atau cara mengamalkan orang yang beriman yang mengikatkan ikatan hati dan perasaan dengan suatu kepercayaan yang tidak lagi ditukar dengan kepercayaan lain. Yang tercermin dalam akidah islam yang tercantum dalam rukun Iman.
Oleh karena itu pendidikan akidah sangat penting mengingat siswa untuk bertumbuh kembang yang benar dan lurus, agar supaya dasar – dasar akidah tauhid dan iman tertanam dalam jiwa anak. Fondasi aqidah adalah keimanan kepada Allah Yang Maha Esa, tuhan yang menciptakan dan mengurus seluruh alam dan menciptakan segala rahasia yang mesti dikaji oleh manusia.[25]
Sehingga dalam Iman harus terdapat 3 unsur yang harus berjalan serasi, tak boleh timpang anatara pengakuan lesan, pembenaran hati dan pelaksanaan secara nyata dalam perbuatan.[26]
Jika Islam dibaratkan sebuah pohon, maka akar akidah dari pohon itu adalah akidah. Jika akar sebuah pohon itu kuat kedalam tanah, maka pohon itu akan berdiri dengan kokoh dan tidak mudah diterpa angin dan hujan. Begitu juga dengan kualitas keislaman seseorang. Jika akidahnya kuat terpatri di dalam dadanya, maka kualitas kaimanan dan keislamannya akan tegar kuat berdiri kokoh, meskipun diterpa angin hujan kemaksiatan.[27] Akidah dapat masuk kedalam hati dengan tiga [28]
Pertama: jalan yang meyakinkan,dan mempunyai empat cara.
1)      Menggunakan indra,sehingga menjadi ilmu yang meyakinkan,kemudian menjadi ilmu akidah/keyakinan yang kokoh.
2)      Menganalisis dengan akal pikiran sehingga menjadi ilmu yang meyakinkan,kemudian menjadi ilmu yang kokoh.
3)      Melalui berita yang benar (akurat) sehingga menjadi ilmu yang meyakinkan dan selanjutnya menjadi akidah yang kokoh.
4)      Melalui pancaran cahaya jiwa sehingga menjadi ilmu yang meyakinkan,kemudian menjadi akidah yang kokoh.
5)      Inilah keempat cara yang hak dalam usaha untuk mendapatkan hakikat dan akidah yang benar.
Kedua: Jalan atas dasar yang dugaan kuat.
Ketiga: Jalan yang dibangun atas dasar keraguan, angan – angan, khayalan, dan taqlid buta.
Akidah islamiyah atau arkanul iman mempunyai ruang lingkup yautu:
a.   Kepercayaan yang berhubungan dengan arkanul iman ( enam rukun iman ) yang wajib diyakini kebenarannya oleh setiap muslim.
b.  Kepercayaan diluar arkanul iman yang wajib diyakini kebenarannya oleh setiap muslim seperti adanya jin, setan atau iblis dan sebagainya.[29]
Contoh bentuk pengamalan Akidah
1)      Pembenaran secara pasti ( tashdiq al-jazim ) sesuai dengan kenyatan berdasarkan dalil. Jika pembenaran tanpa disertai dalil tidak digolongkan Iman. Karena tidak termasuk pembenaran yang pasti kecuali apabila bersumber dari dalil. Jika tidak disertai dalil maka tidak ada kepastian. Jadi kalai Cuma pembenaran saja sesuatu terhadap suatu berita tidak termasuk iman[30]
Keberadaan Allah itu adalah perkara yang dapat diindera dan dapat dijangkau melalui panca indra. Sesuatu yang dapat dijangkai dan dindera telah menunjukkan kebutuhannya kepada yang bersifat azali, yaitu adanya sang pencipta. Manusia itu semakin mamikirkan ciptaan Allah dan mencermati alam semesta
serta berusaha memperhatikan waktu dan tempat maka dia akan melihat wujudnya yang amat kecil dibanding dengan alam semesta yang bergera.[31]
Adapun pengertian akhlak menurut beberapa tokoh adalah sebagai berikut :
a.       Menurut Yunahar Ilyas
“Akhlak secara etimologis merupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti tabiat,budi pekerti,kebiasaan. Adapun Pengertian akhlak menurut Yunahar Ilyas adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, sehingga dia akan muncul secara spontan bila mana dia diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu,serta tidak memerlukan dorongan dari luar[32]
b.      Menurut Prof.Dr.H.Harun Nasution dkk.
“Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khulq dalam bahasa arab. Ia mempunyai akarkata yang sama dari kata Khaliq ( pencipta, yakni tuhan ) dan makhluq ( yang diciptakan, yakni segala sesuatu selain tuhan ), dari kata Khalaqa  ( menciptakan ). Dengan demikian, khulq  dan akhlaq selain mengacu pada konsep “ penciptaan “ atau “ kejadian “ manusia, juga mengacu pada konsep penciptaan”alam semesta” sebagai makhluq
Dari pengertian etimologis seperti ini, akhlak bukan saja merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar sesama manusia, melainkan juga norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan tuhan dan bahkan dengan alam semesta sekalipu.”[33]
c.       Menurut Daud Rasyid
Akhlak adalah salah satu sasaran utama Islam. Dalam kacamata Islam, akhlak merupakan implikasi aqidah yang akan berjalan secara seimbang. Dalam arti, bila akidah seseorang telah benar, semestinya tercermin dalam perilakunya yang baik dan terpuji. Sebaliknya jika pertumbuhan akidah kurang sehat, maka tampilan perilaku dan kehidupan kurang menggembirakan.[34]
d.      Menurut Prof Dr Ahmad Amin
“Akhlak ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya bahwa kehendak itu membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itu dinamakan akhlak[35]
e.       Menurut Dr.Ali Abdul Halim Mahmud
“Yang dimaksud akhlak( moral ) adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karkteristik-karakteristik akal atau tingkah laku yang membuat seseorang menjadi istimewa.”[36]
f.       Menurut Prof. KH Alie Yafie dkk
“Akhlak adalah tatacara berperilaku dan berhubungan dengan orang lain. Akhlak yang luhur adalah Al-Qur’an, yang tercermin dalan akhlak Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah sumber cahaya yang menerangi keangkara mungkaran”.[37]
g.      Lebih lanjut Imam Al-Ghozali Dalam kitab Ihyaa’Ulumuddin Juz III ( halaman 54 ) menegaskankan tentang Akhlak adalah :
“Apabila Akhlak itu tidak dapat diubah, niscaya sis-sialah pesan, nasehat dan pembinaan.Rosulullah Saw, bersabda” Baguskanlah Akhlakmu” Sabda tu mengisyaratkan bahwa perubahan Akhlak pada diri manusia tidak dapat dipungkiri. Binatang saja perilakunya dapat dirubah; burung elang uyang uas menjadi jinak, anjing yang rakus dapat terlatih menahan diri dari mangsanya, kuda yang binal menjkadi penurut; yang kesemuanya menunjukkan perilaku dapat diubah”[38]
Jadi pengertian Pengamalan akhlak adalah perbuatan atau cara mengamalkan sesuai dengan tabiat,budi pekerti,kebiasaan dan sifat yang tertanam dalam jiwa, sehingga dia akan muncul secara spontan bila mana dia diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu,untuk berhubungan dengan sesama manusia, alam dan juga kepada sang pencipta, serta tidak memerlukan dorongan dari luar yang dapat merubah manusia lebih baik maka akan berakibat pada perilaku dan kehidupan yang menggembirakan.
                  Akhlak mempunyai ruang lingkup pembahasan antara lain:
a.   Akhlak pribadi yang terdiri dari yang diperintahkan, yang dilarang, yang dibolehkan dan akhlak dalam keadaan darurat.
b.  Akhlak berkeluarga yang terdiri dari kewajiban timbal balik orang tua dan anak, kewajiban suami istri dan kewajiban terhadap karib kerabat
c.   Akhlak bermasyarakat.
d.  Akhlak bernegara
e.   Akhlak bernegara.[39]
Pada dasarnya akhlak yang diajarkan syariat Islam hanyalah untuk kebaikan dan kemanfaatn bagi manusia. Syariat itu akan selalu dilandasi dengan alasan yang kuat dan dalil yang jelas-jelas menunjukkan keutamaan dan kebaikkannya.
Akhlak Islam ditujukan pada tujuan yang tinggi, yaitu melalui penerapan akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya dalam bentuk :
a.   Meraih keridhaan Allah’Azza wa jalla dan berpegang teguh kepada perintah-Nya.
b.  Menghormati menusia karena harkat dan kepribadiannya.
c.   Membina potensi dan mengem,bangkan berbagai sifat yang baik dan mulia.
d.  Mewujudkan keinginan yang baik dan kuat.
e.   Memelihara kebiasaan yang baik dan bermanfaat
f.   Mengikis perilaku yang tidak baik pada manusia dan menggantinya dengan semangat kebaikan dan keutamaan. [40]

Dari urain diatas tentang manusia dalam pengamalan akidah akhlak, maka pengamalan akidah akhlak dapat diartika sebagai cara mengamalkan orang yang beriman yang mengikatkan ikatan hati dan perasaan dengan suatu kepercayaan yang tidak lagi ditukar dengan kepercayaan lain sesuai dengan tabiat,budi pekerti,kebiasaan dan sifat yang tertanam dalam jiwa, sehingga dia akan muncul secara spontan bila mana dia diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu dengan sesama manusia, alam dan juga kepada sang pencipta,serta tidak memerlukan dorongan dari luar yang dapat merubah manusia lebih baik maka akan berakibat pada perilaku dan kehidupan yang menggembirakan.
B.     Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengamalan Aqidah akhlak
Dalam usaha pengamalan akidah akhlak, ada beberapa faktor yang mempengeruhi peserta didik terhadap pengamalan akidah akhlak yaitu faktor internal dan faktor eksternal
a.       Faktor Internal
1.  Intelegensi
2.  Sikap
3.  Bakat Siswa
4.  Minat Siswa
5.  Motifasi
b.      Faktor Eksternal
Selain faktor yang berasal dari dalam diri anak juga ada yang mempengaruhi pengamalan akidah akhlak yang berasal dari luar ( eksternal ). Seperti faktor internal siswa
Menurut Muhibn Syah Faktor eksternal siswa juga terdiri dari dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial[41]. Jika pendidikan yang diberikan  baik akan baiklah anak tersebut demikian juga sebaliknya.
a.       Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial terdiri dari
1)      Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.Lingkungan sosial pendikan dalam sekolah sangat dipengaruhi oleh guru. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan suri tauladan yang baik, dapat mendorong siswa untuk berperilaku yang baik.
2)      Lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan disekitar perkampungan tersebut.
3)      Lingkungan yang lebih mempengaruhi siswa adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. keluarga adalah:masyarakat terkecil yang sekurang-kurangnya terdiri dari pasangan suami istri sebagai sumber intinya berikut anak-anak yang lahir dari mereka.[42] karena . Sifat , pendidikan, sikap orang tua dan keluarga akan berpengaruh terhadap akhlak anak tersebut. Kemerosotan akhlak pada zaman sekarang yang berimbas pada umat Islam merupakan problema serius bagi orang tua. Kondisi dunia dengan gamabaran tersebut sering membuat kita berpikir apa yang sebenarnya terjadi pada anak kita. Mengapa mereka rusak? Siapa yang salah ? hanya orang tua yang arif yang kiranya secara tepat dapat menyadari diri bahwa kesalahan itu bukan karena si anak, melainkan lebih besar kemungkinan karena mereka (orang tua). Statement ini sangat didukung oleh hadist Nabi Saw. Bahwa “ Setiap bayi dilahirkan dalam kondisi Fitroh; maka orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani” ( HR.Bukhari).[43]
4)      Menurut Dwi Nugroho Hidayanto orang tua dan juga kelaurga adalah pendidik kodrati yang berlangsung selama hidup yang didasarkan cinta kasih. Ia merupakan pendidik yang pertama dan utama dalam memberikan pengaruh pada kepribadian anak.[44]
b.      Lingkungan Nonsosial
Yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa.
Lebih lanjut Drs.H.Paimun dkk menegaskan bahwa faktor dari luar yang mempengaruhi manusia adalah[45]
a.      Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan sosial, dimana anak itu tinggal dalam satu rumah, misalnya ayah, ibu, kakak, adik, kakek, nenek dan kerabat lainnya
b.      Sekolah
Lingkungan tempat anak itu menuntut ilmu
c.       Masyarakat
Merupakan lingkungan sosial anak itu tinggal dan dibesarkan.
d.      Benda Hidup
Di antaranya binatang, tumbuh-tumbuhan.
e.       Benda Mati
Rumah, kendaraan dan sebaginya.
f.        Iklim
Keadaan cuaca dalam satu tahun.
c.       Derajat Pengamalan Materi Akidah Akhlak
Pegamalan akidah akhlak dapat dilihat dari factor
1.      Perkembangan Jiwa Keagamaan dari sudur pandang fanatisme dan ketaatan
Menurut Erich Formm bahwa karakter terbina melalui asimilasi dan sosialisai, maka atradisi keagamaan memenuhi kedua aspek tersebut. Suatu tradisis keagamaan membka peluang bagi warganya untuk berhubungan dengan warga lainnya (sosialisai ). Selain itu juga terjadi hubungan dengan bendabenda yang mendukung berjalannya tradisi keagamaan tersebut (asimilasi ), seperti intuisi keagamaan dan sejenisnya. Hubungan ini menurut Erich Fromm berpengaruh terhadap pembentukan karakter seseorang. Sehingga pengamalan agama bisa menjadi baik.
Menurut David Rieman melihat ada tiga model konfermitas karakter yaitu :
1.      Arahan tradisi ( tradition directed )
2.      Arahan dalam ( inner directed )
3.      Arahan orang lain ( other directed )
Pendapat tersebut diatas mengungkapkan bahwa karakter terbentuk oleh pengaruh lingkungan dan dalam pembentukan kepribadian, aspek emosianal dipandang sebagai unsur yang dominan [46],
2.      Ilmu Jiwa Agama
Dari sudut pandang Ilmu Jiwa Agama bahwa ada 2 hal yang mempengaruhi jiwa keagamaan manusia
1.      Kesadaran agama (  religious counsciousness)
Kesadaran agama adalah bagian atau segi yang hadir ( terasa ) dalam pikiran dan dapat diuji melalui introspeksi, atau dapat dikatakan bahwa ia adalah mental dan aktifitas agama.
2.      Pengalaman Agama (religious experience )
Pengamalan agama adalahUnsure perasaan dalam kesaradan agama, yaitu perasaan yang membawa pada keyakinan yang dihasilkan oleh tindakan( alamiah ).
Sebagai contoh dapat diambil dari perasaan seorang sufi ( ahli tasawuf ), terhadap Allah yang selalu hadir dalam hatinya yang terjadi mlalui proses kira-kira sebagai berikut : pada permulaan, lisan dibiasakan dan dilatih untuk berdzikir kepada Allah, maka ia akan senantiasa mengungkapkan kata-kata Allah, Allah dengan kesadaran dan pengertian. Perasaan terebut tidak hanya terdapat pada ahli-ahli tasawuf, akan tetapi mungkin dapat dirasakan oleh orang biasa, seperti :
a.       Rasa lega dan tentram setelah sembahyang,
b.      Rasa lepas dari ketegangan batin sesudah berdo’a dan membaca ayat-ayat suci,
c.       Perasaan tenang,
d.           Terima dan menyerah setelah berdzikir dan ingat Allah, ketika mengalami kesedihan dan kekecewaan yang sangat. dll [47]
Landasan di atas merupakan landasan derajat pengamalan Akidah Akhlak. Apabila pengamalan akidah Akhlak betul-betul dilaksanakan dengan baik, maka akan diperoleh hasil pengamalan yang baik bagi peserta didik, yang akan menjadikannya menjadi berakhlak mulia dalam bermasyarakatdan bernegara serta dalam mengabdi kepada Allah Swt.

C.    Materi Aqidah Akhlak
Sesuai dengan materi pembelajaran Akidah akhlak kelas V MI. bahwa diharapkan peserta didik dapat mengamalkan  akidah akhlak dalam bentuk  sebagai berikut:
  1. Kalimat Tayyibah Alhamdulillah dan Allahu Akbar,
    1. Alhamdulillah
Alhamdulillah diucapkan ketika :
ü  Ketika mendapat kenikmatan
ü  Ketika terhindar dari bahaya
ü  Ketika mendengar kabar gembira
ü  Diucapkan ketika berdo’a
ü  Disunahkan diucakan ketika wirid
    1. Allahu Akbar
Allahu Akbar diucapkan ketika :
ü  Melihat,mendengar, atau merasakan kemahakuasaan Allah SWT
ü  Ketika menghadapi masalah atau bahaya
ü  Pada malam takbiran
ü  Disunahkan diucakan ketika wirid
  1. Meyakini Allah melalui pengenalan terhadap sifat – sifat Allah yang terkandung dalam Asmaul Husna
Dalam pembahasan materi ini peserta didik mengenal nama-nama bagus bagi Allah yang jumlahnya 99, dikelas V akan di bahas Al’Wahab, Ar Razaq’, Al Fatah, As Syakur, dan Al-Mugni
    1. Al Wahab artinya Allah Maha Pemberi
Al Wahab menunjukkan bahwa Allah member semua permintaan hamba-Nya sesuai dengan kehendaknya. Allah akan mengabulkan semua permintaan hamba-Nya asalkan ia rajin dan sungguh-sungguh untuk mendapatkan yang diinginkan, maka Allah akan mengabulkannya
Jika kita menghadapi kesulitan maka kita harus tenang dan sabar dalam menghadapinya, serta berusaha keluar dai kesulitan  tersubut, jangan lupa mendekatkan diri kepada Allah dengan beerzikir
    1. Al Razzaq artinya Allah Maha Pemberi Rezeki
Ar Razzaq menunjukkan bahwa hanya Allah tempat kita menggantungkan harapan dan memohon untuk mendapatkan rezeki. Setiap orang sudah ditentukan rezekinya oleh Allah, kita tidak tau seberapa besar ketentuan rezeki untuk kita. Untuk itu kita harus selalu berusaha dan berdo’a untuk mendapatkan rezeki yang kita harapkan.
    1. Al Fattah artinya Allah Maha Pembuka ( petunujuk ).
Al Fattah menunjukkan bahwa hanya Allahlah yang membuka pintu Rahmat untuk seluruh makhluk-Nya. Rahmat senantiasa terbuka bagi siapa saja yang mau mendekatkan diri kepada-Nya. Allah memberikan Rahmat kepada siapa saja, baik orang yang beriman maupun tidak. Terkadang orang yang tidak beriman kepada-Nya, tapi usahanya memperoleh untung besar. Ini menandakan bahwa kasih sayang kepada siapapun asalkan giat belajar.
    1. As Syakur artinya Allah Maha Mensyukuri ( berterima kasih).
As Syakur menunjukkan bahwa Allah maha senang berterima kasih. Allah akan membalas amal perbuatan makhluk-Nya. Allah akan membalas kebaikan manusia dengan surga, dan akan membalas manusia yang berbuat dosa dengan neraka.
    1. Al Mughni artinya Allah Maha Memberi Kekayaan.
Al Mughni menunjukkan bahwa hanya Allah yang member rezeki dan memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Kemampuandan pengetahuan manusia yang berbeda-beda. Allah maha memberi kekayaan, dia pula yang mencukupkan segala kebutuhan manusia.
  1. Beriman Kepada Hari Akhir.
    1. Pengertian Hari Akhir ( Kiamat )
Hari Akhir juga biasa disebut hari Kiamat, yaitu hari dibangkitkan semua makhluknya yang sudah mati. Tidak ada orang yang tau kapan hari akhir akan datang. Kita harus menyiapkan diri untuk menghadapinya. Kita harus beribadah dan melakukan amal kebaikan. Allah akan menghitung semua amalan yang dilakukan hamba-Nya. Setiap amalan akan mendapat balasan yang setimpal.
    1. Nama-nama Hari Akhir ( Kiamat )
Di dalam Al-Qur’an Allah banyak menyebut hari akhir dengan nama-nama yang berneda-beda. Namun Allah lebih banyak menyebut Yaumul Qiyamah yang artinya Hari Kiamat.
    1. Tanda-tanda Hari Akhir ( Kiamat )
Apa yang akan terjadi dalam hari kiamat sudah diterangkan dalam Al-Qur’an. Tetapi Allah tidak meberitahu kapan datangnya Hari Kiamat. Sabda Rasul “ sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi sebelum kamu melihat beberapa tanda berikut:
1.      Datangya Dajjal
2.      Matahari terbit di sebelah barat
3.      Turunnya Nabi Isa
4.      Keluarnya Yakjuj dan Makjuj
5.      Gerhana di timur.
  1. Akhlak Terpuji 1
    1. Optimis
Optimis artinya orang yang selalu berpengharapan baik dalam menghadapi segala hal. Orang yang Optimis akan selalu bersemangat dalam hidupnya dan tetap rajin berusaha. Orang yang optimis akan timbul semangat belajar dan bekerja.
Ada tiga macam sifat Optimis, yaitu sebagai berikut:
1.      Optimis dalam belajar
2.      Optimis dalam bekerja
3.      Optimis dalam beribadah
    1. Qona’ah
Qona’ah artinya rela menerima apa adanya. Rela menerima bukan berarti bermalas-malasan dan hanya menunggu nasib. Qonaah berarti menerima atas hasil usahanya walaupun hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Orang yang memiliki sifat Qona’ah akan merasa cukup dengan rezeki yang sudah diterima dan dia tidak akan memiliki sifat rakus / tamak.
Keuntungan memiliki qona’ah yaitu:
1.      Tetap giat berusaha dan bekerja
2.      Rela menerima apa adanya
3.      Bersabar jika mengalami kegagalan
4.      Bersyukur jika mendapat kebahagiaan
5.      Tidak hanya mementingkan harta kekayaan
6.      Terhindar dari sifat tamak, iri hati, dengki, dan malas serta
7.      Terhindar dari murk Allah
    1. Tawakal
Tawakal artinya menyerahkan segala sesuatu kepada Allah setelah berusaha dengan sungguh-sungguh. Jika sedah berusaha tapi masih gagal kita harus tetap bersabar, bersabar bukan berarti diam dan pasrah, melainkan terus berusaha dengan sungguh-sungguh supaya memperoleh yang diharapkan.
Keuntungan memiliki sifat tawakal yaitu:
1.      Giat dan bersemangat dalam bekerja.
2.      Senantiasa berserah diri kepada Allah SWT dan berdo’a
3.      Bersyukur jika mendapatkan kebahagiaan dan bersabar apabila mengalami kegagalan.
4.      Terhindar dari sifat sombong
5.      Tidak gelisah, tetapi selalu tenang dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
  1. Akhlak Terpuji 2
    1. Adab ketika masuk ke dalam Masjid
Masjid adalah tempat suci umat Islam untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang baik, seperti melakukan salat, iktikaf, berdo’a, berzikir, mendalami Al-Qur’an, dll
Perhatikanlah tata cara masuk dan kelaur masjid di bawah ini yaitu
1.      Ketika masuk masjid hendaknya suci
2.      Masuk masjid mendahulukan kaki kanan
3.      Sebelum beraktifitas di Masjid, salat tahiyyatul Masjid
4.      Bersikap sopan dan tidak bermain
5.      Merapikan benda-benda di dalam masjid, dll
    1. Adab di tempat umum
Manusia sebagai makhluk social akan selalu mebutuhkan orang lain dalam beraktifitas di luar rumah. Ketika diluar rumah atau tempat umum kita harus beradab baik seperti :
1.      Tetap menkaga ketenagan, tidak gaduh yang dapat memancing kerusuhan
2.      Menjaga ketertiban
3.      Menjaga keersihan
4.      Memakai pakian yang sopan
5.      Menghormati siapapun.
6.      Akhlak Tercela
a.       Pesimis
Pesimis adalah kebalikan dari sikap Optimis. Pesimis berarti sikap atau pandangan yang tidak mengandung harapan baik
b.      Bergantung
Bergantung yaitu sikap yang selalu menggantungkanharaan kepada orang lain dan selalu tidak percaya dengan dirinya sendiri.
c.       Serakah
Serakah / tamak yaitu sikap seseorang yang pikirannya selalu tertuju pada harta atau benda. Orang yang serakah hidupnya selalu senang dan bahagia, tetapi sebenarnya hidupya sangat menderita.
d.      Putus Asa
Putus asa artinya habis atau hilang haapan. Putus asa sangat merugukan seseorang karna dia merasa bahwa hidupnya idak ada harapan lagi dimsasa depan.
7.      Kalimat Tayibah
a.       Pengertian tarji
Kalimat tarji’ disunahkan diucapkan ketika melihat, mendengar, dan mengalami sendiri  musibah. Lafal kalimat tarji’
$¯RÎ) ¬! !$¯RÎ)ur Ïmøs9Î) tbqãèÅ_ºu ÇÊÎÏÈ
Maka dari itu manusia harus bisa sabar dan ikhlas dalam menghadapi cobaan.
b.      Waktu mengucapkan kalimat tarji
Ketika melihat, mendengar, dan mengalami sendiri  musibah. Dengan mengucapan kalimat tarji’ ketika terkena musibah. Maka kita akan akan semakin bersabar dan tawakal dalam menghadapinya. Kita harus percaya bahwa semua adalah kehendak-Nya.
8.      Asmaul Husna
a.       Al Muhyi
Al Muhyi atinya Maha Pemberi Kehidupan. Allah memberikan keidupan pada semua makhluk-Nya
b.      Al Mumit
Al Mumit artinya Maha Mematikan. Hanya Allah Tuhan yang Maha mematikan semua makhluk-Nya semua manusia akan mati pada suatu waktu yang telah ditentukan oleh Allah
c.       Al Baqi’
Al Baqi’ artinya yang MahaKekal atau Maha Abadi. Semua makhluk Allah pasti akan mengalami kematian sesuai sifat Allah diatas.
9.      Akhlak Terpuji
a.       Teguh Pendirian
Teguh Pendirian artinya tegar dalam mengahadapi segala ujian dan cobaan dijalan kebenaran, serta pantang menyerah dalam kebaikan. Orang yang teguh pendirian tidak akan mudah terpengaruh oleh bujukan dan rayuan teman. Contoh : Bilal Bin Rabbah budak umayah
b.      Dermawan
Dermawan adalah memberikan sebagian harta  yang dimiliki kepada orang yang membutuhkan. Orang yang dermawan akan jauh dari sifat bakhil. Orang yang dermawan selalu merasa bahwa hartanya bukanlah semata-mata untuk dirinya sendiri, tetapi ada juga harta untuk orang yang membutuhkan.
10.  Adab Islami Kepada Tetangga
a.       Pengertian dan sikap terhadap tetangga.
1.      Adab berarti tata cara sopan santun atau kesopanan
2.      Tetangga berarti orang yang rumahnya berdekatan dengan rumah kita.
b.      Sikap terhadap tetangga
Sikap yang harus kita miliki
1.      Cara bertetangga yang baik harus saling menghormati, menghargai, dan tolong menolong dalam segala hal. Dalam bertetangga tidak diperkenankan unutk melakukan perbuatan-perbuatan yang mengganggu tetangga.
2.      Tolong menolong dalam bertetangga. Sebagai makhlk social kita harus saling membantu terutama dengan tetangga kita. Jangan menganggap remeh terhadap tetangga yang miskin
3.      Sopan santun dalam bertetangga. Dalam bertetangga kita harus menciptakan suasana yang besahabat, baik di rumah, di jalan dan di tempat-tempat umum lainnya.
11.  Akhlak tercela
a.       Menghindari sifat kikir dan serakah.
Kikir yaitu Sikap tidak mau berbagi dengan orang lain. Orang kikir tidak rela jika hartanya digunakan unutk kepentingan dijalan Allah dan membantu orang lain.
b.      Kisah Qorun
Qorun hidup pada zaman Nabi Musa As. Pada mulanya dia orang yang sangat taat beribadah. Setelah hartanya bertambah dia malas beribadah dan merasa bahwa hartanya adalah hasil jerih payahnya sendiri, sehingga dia dihinggapi sikap malas beribadah, sombong, suka berfoya-foya, kikir, serakah, tidak mau membayar zakat, dan tidak mau bersedekah. Akhirnya  setelah Qorun tidak mau dinasehati Nabi Musa. Maka Nabi Musa memohon kepada Allah supaya Qorun diberi peringatan oleh Allah. Maka terjadilah peristiwa tenggelamnya Qorun beserta seluruh hartanya dan para pembantunya ditelan bumi.

Dengan diamalkanya nilai-nilai yang terkandung dalam materi akidah akhlak maka peserta didik akan menjadi manusia yang berakhlakul karimah sehingga peserta didik akan menjadi manusia yang sempurna Amin.



BAB III
LAPORAN PENELITIAN
A.  DATA UMUM
1. Guru Kelas V MI TA’LIMUL ATHFAL Guyangan
No
Nama
Pendidikan
Jabatan
1.
Ahmad Fauzi
D2
Wali Kelas V
2.
Suwito SPd.I
S1
Guru Kelas V
3.
Mukhlisin
MA
Guru Kelas V

2. Nama Ssiswa Kelas V MI TA’LIMUL ATHFAL Guyangan

B.     DATA KHUSUS
Pengamalan Materi Akidah Akhlak Siswa Kelas V Mi Ta’limul Athfal Guyangan T.P 2010/2011
Untuk mengetahui sejauhmana pengamalan materi akidah akhlak siswa kelas V MI TA’LIMUL ATHFAL Guyangan T.P 2010/2011 adalah dengan menggunakan cara angket yaitu mebagikan lembar  pertanyaan yang sama pada setiap responden.
Adapun pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui tingkat pengamalan siswa V Mi Ta’limul Athfal Guyangan T.P 2010/2011 pada Mata Plajaran Akidah Akhlak melalui angket yang disampaikan kepada
1.      Siswa sebagai Obyek penelitian,
2.      Teman siswa, dan
3.      Orang Tua siswa
PELAKSANAAN PENELITIAN TENTANG DERAJAT PENGAMALAN MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS V MI TA’LIMUL ATHFAL GUYANGAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
            Bentuk pilihan
Ø  Rutin/sering/Pilihan a                             :    Skor 2
Ø  Kadang – kadang / pernah / pilihan b     :    Skor : 1
Ø  Tidak pernah / pilihan c                          :    Skor 0
Dengan perhitungan skor
       =   Jumlah Nilai siswa              X 100%=  % skor
            Skor Pengamalan Maksimal



Penelitian dilaksanakan tanggal 8 Oktober 2011









C.    ANALISA HASIL PENELITIAN
1.      Pengamalan Materi Pendidikan Akidah Akhlak Kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Tahun Pelajaran 2010/2011
Meteri pelajaran Akidah Akhlak di MI Ta’limut Athfal Guyangan antara lain pendidikan aqdah meliputi mengenal keesaan Allah melalui ciptaan-Nya, mengenal Allah melalui Asamaul Khusna-Nya, dan mengenal Nabi Muhammad sebagai Utusan allah; pendidikan akhlak meliputi ibadah atau Khablumminallah seperti Puasa, Zakat, Sholat, berdo’a, mengucapkan istighfar dan membaca Alqur’an; serta khablummunannas seperti mengucapkan salam, saling tolong menolong dan saling menghormati antar sesama.
Sehingga dharapkan setelah siswa mampu melaksanakan materi Aqidah akhlak peserta didik akan menjadi manusia yang baik didunia serta di akhirat. Bagi yang belum mampu melaksanakan diharapkan bisa berubah akhlaknya menjadi lebih baik seperti apa yang di sampaikan Al ghozali Al-Ghozali Dalam kitab Ihyaa’Ulumuddin Juz III ( halaman 54 ) menegaskankan tentang Akhlak adalah :
“Apabila Akhlak itu tidak dapat diubah, niscaya sis-sialah pesan, nasehat dan pembiunaan.Rosulullah Saw, bersabda” Baguskanlah Akhlakmu” Sabda tu mengisuyaratkan bahwa perubahan Akhlak pada diri manusia tidak dapat dipungkiri. Binatang saja perilakunya dapat dirubah; burung elang uyang uas menjadi jinak, anjing yang rakus dapat terlatih menahan diri dari mangsanya, kuda yang binal menjkadi penurut; yang kesemuanya menunjukkan perilaku dapat diubah”[48]
2.      Derajat Pengamalan Materi Pendidikan Akidah Akhlak Kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Tahun Pelajaran 2010/2011
Untuk mengetahui sejauh mana derajat pengamalan materi akisah akhlak kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah dengan menggunakan wawancara baku terbuka dengan menggunakan angket pertanyaan
Derajat pengamalan materi akisah akhlak kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 yang telah peneliti paparkan pada bab III yang memiliki Nilai 0 – 55 = 2 anak, yang memiliki Nilai 56 – 75 = 15 anak dan 76 – 100 = 6 anak.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut :

1.      Derajat pengamalan materi akidah akhlak kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011, berdasarkan angket dari Orang Tua, dari Trman, dan diri siswa




2.      Faktor penyebab tinggi rendahnya Derajat pengamalan materi akidah akhlak kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011, berdasarkan angket tentang, keluarga, teman di rumah, teman sekolahm Lingkungan masyarakat.

3.      Analisa Derajat Pengamalan Materi Pendidikan Akidah Akhlak Kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Tahun Pelajaran 2010/2011.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada tanggal 18 Oktober 2011. Tentang Derajat Pengamalan Materi Pendidikan Akidah Akhlak Kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Tahun Pelajaran 2010/2011. diperoleh hasil nilai sebagai berikut : Rekapitulasi derajat pengamalan


A.    Rekapitulasi data angket Orang Tua di atas dapat diketahui bahwa:
1.      Dalam  mengucapkan Khamdalah ketika diberi uang jajan ?. siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang-kadang)  dan Modus 1 ( kadang-kadang). Ini berarti belum bisa sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari masih banyaknya siswa menjawab kadang-kadang mengucapkan Khamdalah ketika diberi uang jajan. Adapun siswa yang mengucapkan Khamdalah ketika diberi uang jajan dengan prosentase  40 %
2.      Dalam melaksanakan  sholat di rumah selalu berdo’a supaya mendapat petunjuk dari Allah, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang-kadang)  dan Modus 1 ( kadang-kadang). Ini berarti belum bisa sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari masih banyaknya siswa menjawab kadang-kadang melaksanakan  sholat di rumah selalu berdo’a supaya mendapat petunjuk dari Allah. Adapun siswa yang mengucapkan berdo’a supaya mendapat petunjuk dari Allah dengan prosentase  58,3 %
3.      Dalam hal bertanya tentang tanda-tanda hari kiamat, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 0 ( tidak pernah )  dan Modus 0 ( tidak pernah ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari masih banyaknya siswa menjawab tidak pernah bertanya tentang tanda-tanda hari kiamat. Adapun siswa yang bertanya tentang tanda-tanda hari kiamat dengan prosentase  13,3 %
4.      Dalam rajin belajar di rumah supaya mendapat nilai baik, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang-kadang)  dan Modus 2 ( Sering ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari masih banyaknya siswa menjawab kadang-kadang mengucapkan Khamdalah ketika diberi uang jajan. Adapun siswa yang rajin belajar di rumah supaya mendapat nilai baik dengan prosentase  73,3 %
5.      Dalam hal ke masjid selalu berwudlu terlebih dahulu, , siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 2 ( sering )  dan Modus 2 ( sering ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari masih banyaknya siswa menjawab kadang- ke masjid selalu berwudlu terlebih dahulu. Adapun siswa yang ke masjid selalu berwudlu terlebih dahulu dengan prosentase  81,7 %
6.      Dalam hal selalu berbagi dengan saudaranya jika memiliki sesuatu, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang-kadang )  dan Modus 2 ( sering ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari masih banyaknya siswa menjawab kadang - kadang selalu berbagi dengan saudaranya jika memiliki sesuatu. Adapun siswa yang selalu berbagi dengan saudaranya jika memiliki sesuatu dengan prosentase  71,7 %
7.      Dalam hal  mengucapkan kalimat tarji’ ketika ada orang meninggal, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang-kadang )  dan Modus 1 ( kadang-kadang ). Ini berarti belum hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari masih banyaknya siswa menjawab kadang - kadang mengucapkan kalimat tarji’ ketika ada orang meninggal. Adapun siswa yang mengucapkan kalimat tarji’ ketika ada orang meninggal dengan prosentase  70,0 %
8.      Dalam hal merawat binatang peliharaan atau tumbuhan disekitar rumah supaya tetap hidup, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang-kadang )  dan Modus 1 ( kadang-kadang ). Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari masih banyaknya siswa menjawab kadang - kadang merawat binatang peliharaan atau tumbuhan disekitar rumah supaya tetap hidup. Adapun siswa yang merawat binatang peliharaan atau tumbuhan disekitar rumah supaya tetap hidup dengan prosentase  55,0 %
9.      Dalam hal pernah membantu teman atau sudaranya yang sedang mengalami kesulitan, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang-kadang )  dan Modus 1 ( kadang-kadang ). Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari masih banyaknya siswa menjawab kadang - kadang pernah membantu teman atau sudaranya yang sedang mengalami kesulitan. Adapun siswa yang pernah membantu teman atau sudaranya yang sedang mengalami kesulitan dengan prosentase  65,0 %
10.  Dalam hal suka berbagi dengan anak-anak tetangga, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang-kadang )  dan Modus 1 ( kadang-kadang ). Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari masih banyaknya siswa menjawab kadang - kadang suka berbagi dengan anak-anak tetangga. Adapun siswa yang suka berbagi dengan anak-anak tetangga dengan prosentase  61,7 %
11.  Dalam hal jum’atan kemasjid membawa uang  untuk jariah, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang-kadang )  dan Modus 1 ( kadang-kadang ). Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari masih banyaknya siswa menjawab kadang - kadang jum’atan kemasjid membawa uang  untuk jariah. Adapun siswa yang jum’atan kemasjid membawa uang  untuk jariah dengan prosentase  35,7 %

B.     Dari rekapitulasi data angket dari Teman, diketahui bahwa:
1.      Dalam hal adzan di masjid/musholla, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata  ( kadang-kadang )  dan Modus 1 ( kadang-kadang ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari masih banyaknya siswa menjawab kadang - kadang  adzan di masjid/musholla. Adapun siswa yang adzan di masjid/musholla dengan prosentase  78,3 %
2.      Dalam hal mengucapkan terima kasih/ bersyukur ketika setelah di bantu, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 2 ( sering )  dan Modus 2 ( sering ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari masih banyaknya siswa menjawab sering mengucapkan terima kasih/ bersyukur ketika setelah di bantu. Adapun siswa yang adzan di masjid/musholla dengan prosentase  78,3 %
3.      Dalam menghafal surat Al Zalzalah, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 2 ( bisa )  dan Modus 2 ( bisa ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa menjawab bisa menghafal surat Al Zalzalah. Adapun siswa yang menghafal surat Al Zalzalah dengan prosentase  78,3 %
4.      Dalam hal bersikap sederhana dalam berpakaian ( seragamnya tidak selalu baru ), siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang )  dan Modus 2 ( sering ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa menjawab bersikap sederhana dalam berpakaian ( seragamnya tidak selalu baru ). Adapun siswa yang bersikap sederhana dalam berpakaian ( seragamnya tidak selalu baru ) dengan prosentase  68,3 %
5.      Dalam menjaga ketertiban dan ramah ketika disekolah, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 2 ( selalu )  dan Modus 2 ( selalu ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa menjawab selalu menjaga ketertiban dan ramah ketika disekolah. Adapun siswa yang menjaga ketertiban dan ramah ketika disekolah dengan prosentase  75,0 %
6.      Dalam belajar dengan sungguh-sungguh ketika disekolah supaya mendapat ilmu yang bermanfaat, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 2 ( selalu )  dan Modus 2 ( selalu ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa menjawab belajar dengan sungguh-sungguh ketika disekolah supaya mendapat ilmu yang bermanfaat. Adapun siswa yang belajar dengan sungguh-sungguh ketika disekolah supaya mendapat ilmu yang bermanfaat dengan prosentase  78,3 %
7.      Dalam hal mengucapkan kalimat tarji’ ketika dia terjatuh atau mengalami musibah, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang-kadang )  dan Modus 1 ( kadang-kadang )  . Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa menjawab kadang-kadang mengucapkan kalimat tarji’ ketika dia terjatuh atau mengalami musibah. Adapun siswa yang mengucapkan kalimat tarji’ ketika dia terjatuh atau mengalami musibah dengan prosentase  46,7 %
8.      Dalam hal menyiram tumbuhan atau tanaman di sekolah, supaya tumbuhan tetap hidup, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang-kadang )  dan Modus 1 ( kadang-kadang )  . Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa menjawab kadang-kadang menyiram tumbuhan atau tanaman di sekolah, supaya tumbuhan tetap hidup. Adapun siswa yang menyiram tumbuhan atau tanaman di sekolah, supaya tumbuhan tetap hidup dengan prosentase  43,3 %
9.      Dalam hal percaya diri ketika mendapat tugas dari guru, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 2 ( sering )  dan Modus 2 ( sering )  . Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa menjawab sering percaya diri ketika mendapat tugas dari guru,. Adapun siswa yang percaya diri ketika mendapat tugas dari guru dengan prosentase  78,3 %
10.  Dalam membantu teman-temannya, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 2 ( sering )  dan Modus 2 ( sering )  . Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa menjawab sering membantu teman-temannya,. Adapun siswa membantu teman-temannya dengan prosentase  83,3 %
11.  Dalam hal jajan suka berbagi dengan temannya, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 2 ( sering )  dan Modus 2 ( sering )  . Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa menjawab sering percaya jajan suka berbagi dengan temannya, Adapun siswa yang jajan suka berbagi dengan temannya dengan prosentase  78,3 %.

C.    Dari rekapitulasi data angket diri siswa, diketahui bahwa:
1.      Dalam hal adzan di masjid/musholla , siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 (kadang – kadang ) dan Modus 1 (kadang – kadang ). Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa menjawab kadang-kadang adzan di masjid/musholla, Adapun siswa yang adzan di masjid/musholla dengan prosentase  31,3 %.
2.      Dalam mengucapkan terima kasih/ bersyukur ketika setelah di bantu, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 (kadang – kadang ) dan Modus 1 (kadang – kadang ). Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa menjawab kadang-kadang mengucapkan terima kasih/ bersyukur ketika setelah di bantu, Adapun siswa yang mengucapkan terima kasih/ bersyukur ketika setelah di bantu dengan prosentase  63,3 %
3.      Dalam hal hafal surat Al Zalzalah, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( pernah ) dan Modus 2 ( sudah hafal ). Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa menjawab pernah hafal surat Al Zalzalah, Adapun siswa yang hafal surat Al Zalzalah dengan prosentase  71,7 %.
4.      Dalam hal bersikap sederhana dalam berpakaian ( seragamnya tidak selalu baru ), siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang-kadang ) dan Modus 2 ( selalu ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa menjawab bersikap sederhana dalam berpakaian ( seragamnya tidak selalu baru ), Adapun siswa yang bersikap sederhana dalam berpakaian ( seragamnya tidak selalu baru ) dengan prosentase  71,7 %.
5.      Dalam hal menjaga ketertiban dan ramah ketika disekolah, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang-kadang ) dan Modus 1 ( kadang-kadang ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa menjawab menjaga ketertiban dan ramah ketika disekolah, Adapun siswa menjaga ketertiban dan ramah ketika disekolah dengan prosentase  66,7 %.
6.      Dalam hal selalu belajar dengan sungguh-sungguh ketika disekolah supaya mendapat ilmu yang bermanfaat, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 2 ( selalu ) dan Modus 2 ( selalu ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa menjawab selalu belajar dengan sungguh-sungguh ketika disekolah supaya mendapat ilmu yang bermanfaat, Adapun siswa selalu belajar dengan sungguh-sungguh ketika disekolah supaya mendapat ilmu yang bermanfaat dengan prosentase  80,0 %.
7.      Dalam hal pernah mengucapkan kalimat tarji’ ketika terjatuh atau mengalami musibah, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang-kadang ) dan Modus 1 ( kadang-kadang ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa kadang-kadang mengucapkan kalimat tarji’ ketika terjatuh atau mengalami musibah, Adapun siswa mengucapkan kalimat tarji’ ketika terjatuh atau mengalami musibah dengan prosentase  80,0 %.
8.      Dalam hal menyiram tumbuhan atau tanaman di sekolah, supaya tumbuhan tetap hidup, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang-kadang ) dan Modus 1 ( kadang-kadang ). Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa kadang-kadang menyiram tumbuhan atau tanaman di sekolah, supaya tumbuhan tetap hidup, Adapun siswa menyiram tumbuhan atau tanaman di sekolah, supaya tumbuhan tetap hidup dengan prosentase  41,7 %.
9.      Dalam hal selalu percaya diri ketika mendapat tugas dari guru, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 2 ( selalu ) dan Modus 2 ( selalu ). Ini berarti sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa kadang-kadang percaya diri ketika mendapat tugas dari guru, Adapun siswa selalu percaya diri ketika mendapat tugas dari guru dengan prosentase  46,7 %.
10.  Dalam hal suka membantu teman-temannya, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1 ( kadang-kadang ) dan Modus 1 ( kadang-kadang ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa kadang-kadang percaya membantu teman-temannya, Adapun siswa membantu teman-temannya dengan prosentase  71,7 %.
11.  Dalam hal jajan dan suka berbagi dengan teman, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 2 ( selalu ) dan Modus 2 ( selalu ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa kadang-kadang jajan dan suka berbagi dengan teman, Adapun siswa jajan dan suka berbagi dengan teman dengan prosentase  78,3 %.
Rekapitulasi angket faktor penyebab tinggi rendahnya pengamalan materi akidah akhlak, angket tentang keluarga, teman di rumah, teman disekolah, dan lingkungan siswa


A.    Dari rekapitulasi angket faktor penyebab tinggi rendahnya pengamalan materi akidah akhlak, sumber data angket tentang keluarga, diketahui bahwa:
1.      Dalam hal bapak/ibu anda berjama’ah di masjid, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,067 ( kadang-kadang ) dan Modus 1 (kadang-kadang ). Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab kadang-kadang bapak/ibu anda berjama’ah di masjid, Adapun siswa yang bapak/ibu anda berjama’ah di masjid dengan prosentase  53,3 %.
2.      Dalam hal bapak/ibu anda mengikuti pengajian rutin di masyarakat, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,4 ( kadang-kadang ) dan Modus 2 ( selalu ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab kadang-kadang bapak/ibu anda mengikuti pengajian rutin di masyarakat, Adapun siswa yang bapak/ibu anda mengikuti pengajian rutin di masyarakat dengan prosentase  70.0 %.
3.      Dalam hal bapak/ibu anda mendampingi anda saat belajar, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,0 ( kadang-kadang ) dan Modus 1 ( kadang-kadang ). Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab kadang-kadang bapak/ibu anda mendampingi anda saat belajar, Adapun siswa yang bapak/ibu anda mendampingi anda saat belajar dengan prosentase  50.0 %.
4.      Dalam hal sifat bapak/ibu yang menjadi kebanggan keluarga, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,7 ( kadang-kadang ) dan Modus 2 ( selalu ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab kadang-kadang sifat bapak/ibu yang menjadi kebanggan keluarga, Adapun siswa yang sifat bapak/ibu yang menjadi kebanggan keluarga dengan prosentase  85.0 %.
5.      Dalam hal bapak/ibu anda memberi sangsi jika anda berbuat salah, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,23 ( kadang-kadang ) dan Modus 1 (kadang-kadang ). Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab kadang-kadang bapak/ibu anda memberi sangsi jika anda berbuat salah, Adapun siswa yang bapak/ibu anda memberi sangsi jika anda berbuat salah dengan prosentase  61.7 %.
6.      Dalam hal dirumah berbahasa jawa krama halus kepada orang yang lebih tua terutama bapak dan ibu, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,03 ( kadang-kadang ) dan Modus 1 (kadang-kadang ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab kadang-kadang dirumah berbahasa jawa krama halus kepada orang yang lebih tua terutama bapak dan ibu, Adapun siswa yang dirumah berbahasa jawa krama halus kepada orang yang lebih tua terutama bapak dan ibu dengan prosentase 51.7 %.

B.     Dari rekapitulasi angket faktor penyebab tinggi rendahnya pengamalan materi akidah akhlak, sumber data angket tentang teman dirumah, diketahui bahwa:
1.      Dalam hal anda mempunyai teman yang suka menolong, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,6 ( kurang dari 3 ) dan Modus 2 ( lebih dari 3 ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab kurang dari 3 menjawab anda mempunyai teman yang suka menolong, Adapun siswa yang anda mempunyai teman yang suka menolong dengan prosentase 80,0 %.
2.      Dalam hal temanmu yang suka membantu orang tuanya, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,6 ( kurang dari 3 ) dan Modus 2 ( lebih dari 3 ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab kurang dari 3 temanmu yang suka membantu orang tuanya, Adapun temanmu yang suka membantu orang tuanya dengan prosentase 80,0 %.
3.      Dalam hal temanmu yang selalu berangkat ke masjid untuk mengaji, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,93 ( kurang dari 3 ) dan Modus 2 ( lebih dari 3 ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab kurang dari 3 temanmu temanmu yang selalu berangkat ke masjid untuk mengaji, Adapun temanmu yang selalu berangkat ke masjid untuk mengaji dengan prosentase 96,7 %.
4.      Dalam hal teman anda yang suka berbuat tidak baik seperti mencuri, mabuk-mabukan, berbohong dll yang merugikan orang lain, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,3 ( ada kurang dari 3 ) dan Modus 2 ( tidak ada ). Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab ada kurang dari 3 teman anda yang suka berbuat tidak baik seperti mencuri, mabuk-mabukan, Adapun teman anda yang suka berbuat tidak baik seperti mencuri, mabuk-mabukan dengan prosentase 65,5 %.
C.     Dari rekapitulasi angket faktor penyebab tinggi rendahnya pengamalan materi akidah akhlak, sumber data angket tentang teman di rumah, diketahui bahwa:
1.      Dalam hal anda mempunyai teman yang selalu menghormati bapak / ibu guru,  siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,66 ( ada kurang dari 3 ) dan Modus 2 ( lebih dari 3 ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab kurang dari 3 anda mempunyai teman yang selalu menghormati bapak / ibu guru, Adapun teman anda yang anda mempunyai teman yang selalu menghormati bapak / ibu guru dengan prosentase 83,3 %.
2.      Dalam hal temanmu yang selalu menjaga kebersihan, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,76 ( ada kurang dari 3 ) dan Modus 2 ( lebih dari 3 ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab kurang dari 3 temanmu yang selalu menjaga kebersihan, Adapun teman anda mempunyai teman yang temanmu yang selalu menjaga kebersihan dengan prosentase 88,3 %.
3.      Dalam hal teman anda yang suka membaca dan mengunjungi perpus sekolah, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,86 ( tidak ada ) dan Modus 2 ( ada ). Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab tidak ada teman anda yang suka membaca dan mengunjungi perpus sekolah, Adapun teman anda yang suka membaca dan mengunjungi perpus sekolah dengan prosentase 93,3 %.
4.      Dalam hal teman anda yang suka berbuat tidak baik seperti mencuri, mabuk-mabukan, berbohong dll yang merugikan orang lain, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,9 ( ada kurang dari 3 ) dan Modus 2 ( tidak ada ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab ada kurang dari 3 teman anda yang suka berbuat tidak baik seperti mencuri, mabuk-mabukan, berbohong dll yang merugikan orang lain, Adapun teman anda yang suka berbuat tidak baik seperti mencuri, mabuk-mabukan, berbohong dll yang merugikan orang lain dengan prosentase 95,0 %.

D.    Dari rekapitulasi angket faktor penyebab tinggi rendahnya pengamalan materi akidah akhlak, sumber data angket tentang lingkungan masyarakat, diketahui bahwa:
1.      Dalam hal Berapa persen ( % ) kira-kira masyarakat disekitar rumah anda yang sholat jamaah di masjid/musholla, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 0,8 (40 % - 74 % ) dan Modus 0 ( Kurang dari 39 % ). Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab 40 % - 74 % masyarakat disekitar rumah anda yang sholat jamaah di masjid/musholla, Adapun masyarakat disekitar rumah anda yang sholat jamaah di masjid/musholla dengan prosentase 40,0%.
2.      Dalam hal adakah orang dilingkungan anda yang suka melakukan perbuatan-perbutan yang tercela sperti mencuri, mabuk-mabukan, menipu dll yang merugikan orang lain, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 0,63 ( ada hanya 2 orang ) dan Modus 0 ( ada lebih 2 orang ). Ini berarti belum sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab ada hanya 2 orang adakah orang dilingkungan anda yang suka melakukan perbuatan-perbutan yang tercela sperti mencuri, mabuk-mabukan, menipu dll yang merugikan orang lain, Adapun adakah orang dilingkungan anda yang suka melakukan perbuatan-perbutan yang tercela sperti mencuri, mabuk-mabukan, menipu dll yang merugikan orang lain dengan prosentase 31.7%.
3.      Dalam hal Adakah dilingkungan anda ada seorang guru ngaji ( ustadz ) yang menjadi panutan masyarakat disekitarmu, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,63 (Ada, sangat dihormati dan menjadi panutan masyarakat) dan Modus 2 (Ada, sangat dihormati dan menjadi panutan masyarakat ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab Ada, sangat dihormati dan menjadi panutan masyarakat Adakah dilingkungan anda ada seorang guru ngaji ( ustadz ) yang menjadi panutan masyarakat disekitarmu, Adapun Adakah dilingkungan anda ada seorang guru ngaji ( ustadz ) yang menjadi panutan masyarakat disekitarmu dengan prosentase 81.7%.
4.      Dalam hal adakah kegiatan pengajian/perkumpulan keagamaan rutin yang diikuti anggota keluarga anda, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,8 (Ada dan diikuti oleh lebih dari 2 anggota keluargaku ) dan Modus 2 (Ada dan diikuti oleh lebih dari 2 anggota keluargaku ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab Ada dan diikuti oleh lebih dari 2 anggota keluargaku adakah kegiatan pengajian/perkumpulan keagamaan rutin yang diikuti anggota keluarga anda, Adapun adakah kegiatan pengajian/perkumpulan keagamaan rutin yang diikuti anggota keluarga anda dengan prosentase 81.7%.
5.      Dalam hal Apa sikap masyarakat di sekitar anda jika ada orang dari dalam / luar lingkungan yang berbuat negative dilingkunganmu seperti mencuri, mabuk-mabukan, menipu dll yang merugikan orang lain, siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan I T.P 2010/2011. Rata-rata 1,63 (Menangkap dan menyerahkan kepada pihak yang berwajib ) dan Modus 2 (Menangkap dan menyerahkan kepada pihak yang berwajib ). Ini berarti hampir sesuai harapan seharusnya, ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab Apa sikap masyarakat di sekitar anda jika ada orang dari dalam / luar lingkungan yang berbuat negative dilingkunganmu seperti mencuri, mabuk-mabukan, menipu dll yang merugikan orang lain, Adapun Apa sikap masyarakat di sekitar anda jika ada orang dari dalam / luar lingkungan yang berbuat negative dilingkunganmu seperti mencuri, mabuk-mabukan, menipu dll yang merugikan orang lain dengan prosentase 81.7%















BAB IV
ANALISA DATA
A.    Kriteria Pengamalan Materi Pendidikan Akidah Akhlak Kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Tahun Pelajaran 2010/2011.
Untuk mengetahui sejauh mana derajat pengamalan materi aqidah akhlak siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 adalalah dengan menggunakan 33 pertanyaan angket.
Adapun kreteria derajat pengamalan Akidah akhlak siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat dilihat sebagaimana dalam tabel sebagi berikut;
Kreteria derajat pengamalan materi Akidah Akhlak siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011
No
Skor
Kriteria
1
0 – 55
Rendah
2
56-75
Sedang
3
76-100
Baik
    1. Baik
Siswa MI di katakan dalam katagori baik dalam pengamalan materi akidah akhlak adalah anak tersebut mampu mengamalkan dari 33 pertanyaan dari angket dengan jawaban yang mengarah kepada sering melaksanakan/mengamalkan dari pertanyaan angket.
Adapun siswa siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011yang mampu melaksanakan/mengamalkan materi Akidah Akhlak dengan baik adalah sebanyak 3 anak mereka adalah
No
Nama
Umur
Skor
Peringkat Kelas
Nilai Mapel
Pkn
A.Akh
1
Ahmad Heru Irawan
10,6
80,30
Rangking 4
8.00
8.50
2
Eksaku Asroul Bahroin
10,2
83,33
Rangking 1
8.50
9.00
3
Nanik Kurnia Izza
9,9
77,27
Rangking 3
8.75
8.25

Siswa yang mampu mengamalkan dengan baik karena mereka memliki faktor pengamalan yang  dapat menunjang untuk menjadi  lebih baik dari teman-temannya seperti:
a). Faktor dari dalam
1)      intelegensinya baik yang dapat dilihat dari kekampuan mereka dapat mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
2)      Sikap yang baik terhadap lingkungan dan alam sekitar dengan baik terhadap benda mati atau benda hidup.
3)      Memiliki bakat yang baik sehingga potensi dirinya akan mampu mencapai keberhasilan dimasa yang akan datang.
4)      Memiliki minat yang baik terhadap sesuatu yang baik
5)      Memiliki Motifasi yang baik yang muncul dari dirinya untuk menjadi orang yang baik
b). Faktor dari luar
1)      Lingkungan sosial siswa yang menunjang baik dari lingkungan sekolah, lingkungan sosial, serta orang tua.
2)      Lingkungan Nonsosial yang yang baik yang berhubungan dengan siswa.
Kondisi
    1. Sedang
Siswa MI di katakan dalam kategori sedang dalam pengamalan materi akidah akhlak adalah anak tersebut belum mampu mengamalkan dari 16 pertanyaan wawancara dengan jawaban yang mengarah kepada sering melaksanakan/mengamalkan dari pertanyaan angket. Mereka masih banyak menjawab pada jawaban kurang sempurna.
Adapun siswa siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011yang mampu melaksanakan/mengamalkan materi Akidah Akhlak dengan baik adalah sebanyak 22 anak mereka adalah
No
Nama
Umur
Skor
1
M.Agus
12,1
57.58
2
Depri
9,3
63.64
3
M.Triya Andika
10,1
59.09
4
Tarisa Ningsih Fatimatu Z
9,9
68.16
5
Eva Adelia
10,1
60.61
6
Ahmad Agung S
9,6
74.24
7
M.Andika Eka Prasetyo
10,2
69.70
8
Hendrik Gunawan
10,4
59.09
9
M.Nurul Miftah
10,1
63.64
10
M.Ilham Melenia kalam
10,3
71.21
11
Vera Zuliana
9,5
66.67
12
M.Syarif Hidayatullah
9,9
57.58
13
Ulfatun Hasanah
10,0
56.06
14
Linda Dwinta Listiyani
10,9
71.21
15
Khalimatul Khasanah
10,7
62.12
16
Khoirumatul Khasanah
9,9
60.61
17
Rizki Nova Saputra
10,9
63.64
18
Roboatul Adawiyah
9,8
69.70
19
Zuliana Fi'ah
10,1
68.18
20
Eka Indri Yani
10,1
57.58
21
Alfiyaturrahmaniyah
11,2
59.09
22
Ridho Laksana Putra
10,5
69.70

Siswa yang belum mampu mengamalkan dengan baik yang dikatakakan sebagai katagori sedang karena faktor pendukung yang mempengaruhi pengamalan mereka belum bisa menunjang dengan baik seperti:
a). Faktor dari dalam
1)      Intelegensinya sedang yang dapat dilihat dari kemampuan mereka yang belum bisa mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang lebih baik..
2)      Sikap yang baik terhadap lingkungan dan alam sekitar dengan baik terhadap benda mati atau benda hidup.
3)      Memiliki bakat yang baik sehingga potensi dirinya akan mampu mencapai keberhasilan dimasa yang akan datang.
4)      Memiliki minat yang baik terhadap sesuatu yang baik
5)      Memiliki motifasi yang baik yang muncul dari dirinya untuk menjadi orang yang baik
b). Faktor dari luar
1)      Lingkungan sosial siswa yang menunjang baik dari lingkungan sekolah, lingkungan sosial, serta orang tua.
2)      Lingkungan Nonsosial yang yang baik yang berhubungan dengan siswa.
    1. Rendah
Siswa MI di katakan dalam kategori Rendah dalam pengamalan materi akidah akhlak adalah anak tersebut belum mampu mengamalkan dari 33 pertanyaan wawancara dengan jawaban yang mengarah kepada sering melaksanakan/mengamalkan dari pertanyaan ketika interVuw. Mereka banyak menjawab pada jawaban tidak sempurna. walaupun rata-rata mereka tidak memiliki beberapa gejala-gejala beberapa problema belajar
Adapun siswa siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011yang mampu melaksanakan/mengamalkan materi Akidah Akhlak dengan baik adalah sebanyak 5 anak mereka adalah
No
Nama
Umur
Skor
Peringkat Kelas
Nilai Mapel
Pkn
A.Akh
1
Hendri Wicaksono
13,8
51.52
Rangking 24
7.00
7.25
2
M.Nova
10.03
48.48
Rangking 19
7.50
7.80
3
M.Andi Saputra
10,2
51.52
Rangking 23
7.25
7.00
4
A.Ulil Huda
10.0
45.45
Rangking 25
7.00
7.00
5
Erni Apriliana Laksana Putra
9.7
46.94
Rangking 22
7.00
7.00
. Siswa yang belum mampu mengamalkan dengan baik yang dikatakakan sebagai katagori rendah karena faktor pendukung yang mempengaruhi pengamalan mereka belum bisa menunjang dengan baik terumtana pada faktor intelegensi mereka yang dibawah teman-teman satu kelas.
Jika dilihat dari perbedaan antar siswa yang berpengamalan baik dengan yang berpengamalan rendah faktor yang tampak dominan adalah prestasi siswa.
Adapun rata-rata kondisi ekonomi orang tua siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011. Dalam kondisi ekonomi menengah dengan berpenghasilan rata-rata > Rp.1500.000 perbulan.


BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan.
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis disini membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.      Berdasarkan analisa pertama, yaitu tentang sejauh mana peserta didik mengetahui tingkat pengamalan meteri akidah akhlak. Hasilnya adalah bervareasi :
-         10,00 % berada dalam kategori baik
-         73,33 % berada dalam kategori sedang
-         16,66 % berada dalam kategori rendah
2.      Berdasarkan analisa kedua, yaitu tentang factor penyebab tinggi rendahnya rendahnya pengamalan materi aqidah Akhlak
Dalam pengamalan materi akidah akhlak Siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011, rata-rata adalah sebagain ada yang sudah dalam kategori baik, sedang dan ada 5 anak yang dalam kategori rendah. Hal ini dapat diketahui berdasarkan pertanyaan angket yang penulis laksanakan pada tanggal 8 Oktober 2011 dengan menggunakan 33 pertanyaan amgket yang sama untuk siswa-siswi kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat dikelompokkan menjadi 3 :
a.       Baik
Yang termasuk dalam kategori baik Baik adalah  10,00 %. Karena 3 anak tersebut mampu mengamalkan materi akidah akhlak dengan baik.
Mereka dapat mengamalkan dengan baik karena dipengaruhi oleh fakor-faktor yang menyebabkan mereka untuk sering mengamalkan materi akidah akhlak
b.      Sedang
Yang termasuk dalam kategori Sedang 73,33 %. Karena ke 22 anak tersebut baru mampu mengamalkan sebagian besar materi akidah akhlak, karena ada amalan yang sering dilakukan dan ada pengamalan yang kadang-kadang dilaksanakan
Mereka mengamalkan dengan kategori sedang karena fakor-faktor yang mempengaruhi pengamalan akidah akhlak baik faktor interen, eksteren maupun juga dalil Al-Quran dan Hadist. Belum bisa secara maksimal mempengaruhi mereka dalam mengamalkan akidah akhlak.
c.       Rendah
Yang termasuk dalam kategori rendah 16,66 %. Karena 5 anak tersebut belum mampu mengamalkan materi akidah akhlak dengan baik, banyak amalan yang kadan-kadang di amalkan dan banyak yang belum diamalkan dengan sempurna.
Mereka mengamalkan dengan kategori rendah karena fakor-faktor yang mempengaruhi pengamalan akidah akhlak baik faktor interen, eksteren maupun juga dalil Al-Quran dan Hadist. belum bisa mempengaruhi mereka dalam mengamalkan akidah akhlak.
B.     Saran-saran.
Derajat pengamalan materi akidah akhlak Siswa siswa kelas V MI Ta’limut Athfal Guyangan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011, belum berhasil dengan baik karena masih banyak siswa yang belum bisa mengamalkan materi akidah akhlak dengan baik. Sehingga dewan guru dan kepala sekolah harus memperhatikan hal-hal berikut:
1.              Dalam materi pendidikan Akidah akhlak mempunyai tujuan pendidikan menurut segi aqidah/keimanan, segi yang berkenaan dengan ibadah, serta segi yang berkenaan dengan  akhlak terhadap Allah dan makhluk-Nya.
2.              Guru MI Ta’limut Athfal Guyangan hendaknya selalu melakukan pembinaan-pembinaan yang mengarah pada pengamalan akhlak yang baik bagi siswa.
3.              Antara orang tua dan guru hendaklah selalu dijalin hubungan kerjasama yang baik sehingga akan ada persamaan persepsi atau pandangan dalam upaya untuk memperbaiki pengamalan materi akidah akhlak.












[1] Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam,( Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 1966 )Cet.I Hlm 3
[2] E Mulyasa, Kurikulum Berbasis kompetensi, ( Bandung : Remaja Rosda Karya, 2003), Cet III. hlm.39
[3] Zakiyah Darajat, dkk. Metodik Khusus Pengajaran agama Islam, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2001) Cet.2 hlm.197
[5] Puis A Parwanto, Kamus Ilmiyah Populer, ( Surabaya : Arkola,1994 _) hlm.179
[6] Depdikbud,, Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka,1994 ) hlm.225
[7] Poerwadarmanto, Kamus Umum Bahasa Indonesia,( Jakarta : Balai Pustaka, 2003 ) hlm.742
[8] Departemen Agama. Sejarah Madrasah, ( Jakarta : Dirjen Kelembagaan Islam, 2004) hlm 151.
[9] Kaelany, Islam Iman Dan Amal Soleh, ( Jakarta : Rineka Cipta, 200 ) hlm 58.
[10] Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, ( Yogyakarta : LPPI, 2002 ) hlm 2.
[11] Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, ( Jakarta:Bumi Aksara, 1999 ) hlm. 26
[12] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik ( Jakarta : Reneka Cipta 1993) hlm 117.
[13]  Ibid hlm.115
[14]  Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2005 ) hlm179
[15] Slamet Mulyono, KamusSinonim-Antonim,(Yugyakarta : Pustaka Widyastama, 2007 ) hlm.66
[16] Daryanto SS, Kamus Umu Bahasa Indonesia lengkap,( Surabaya : Apollo, 1997 ) hlm.165
[17] Ahmad Warson Munawir, Kamus Arab -  Indonesia,( Yogyakarta: Pondok Pesantren Al-Munawir, 1984  ) hlm.427
[18] Poerwadarmanto, Kamus Umu Bahasa Indonesia,( Jakarta : Balai Pustaka, 2003 ) hlm.742
[19] Zakiyah Darajat, dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2001) Cet.2 hlm.69
[20] Kaelany, Islam Iman Dan Amal Soleh, ( Jakarta:Reneka Cipta, 2000)hlm.58.
[21] Zakia Ahmad, Syaksiyah Islam, ( Bogor:Pustaka Thariqul Izzah,2003) hlm 22
[22] Abdurrahman Madjrie, Meluruskan Aqidah, ( Yogyakarta : Titian Ilahi Press, 1997) hlm.96
[23] Azis Muhoffa, Untaian Mutiara Buat Keluarga, ( Yogyakarta : Mitra Pustaka,2001) hlm.65.
[24] Ali Gharisan, Beriman Yang Benar, ( Jakarta : Gema Insani Press, 1995) hlm.52
[25] Thoha Muhammad, Intisari Ajaran islam, ( Bandung : Irsyad Baitus Salam,2003) hlm.22
[26] Kaelany, Islam Iman Dan Amal Soleh, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2000) hlm.58
[27] Ibid.,  hlm 52
[28]Abdurrahman Habanakah, Pokok – pokok Akidah Islam, ( Jakarta : Gema Insani, 1998) hlm 51

[29] Masyfuk Zuhdi, Studi Islam, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1993 ) hlm.V

[30] Zakia Ahmad Sykasiyah Islam ( Bogor: Pustaka Tariqul Izzah, 2003)  hlm 22
[31] Ibid,. hlm 26
[32] Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, ( Yogyakarta: LPPI,2002)hlm 2

[33] Harun Nasution dkk, Ensiklopidi Islam Indonesia. ( Jakarta: Djembatan, 2002 ) hlm 64
[34] Daud Rasyid, Islam Dalam Berbagai Dimensi, ( Jakarta : Ganesa Insani Press, 1998 ) hlm.46
[35] Muchamad Amin, dkk  Dasar-dasar pendidikanAgama Islam,( Semnarang: IKIP Semarang Press,1996)hlm 152
[36] Ali Abdul Halim Mahmud Akhlak Mulia,( Jakarta: Gema Insani, 2004) hlm27
[37]Alie Yafie dkk.Ensiklopedi Tematis al-Qur’an,( Jakarta: Kharisma Ilmu, 2005) hlm 1
[38] Ibid,.hlm 85
[39] Yunahar Ilyas, Op.Cit., hlm 5

[40] Adnan Hasan Shalih Baharits Tanggung Jawab Ayah Terhadap ( Jakarta: Gema Insani, 1996 ) hlm 82
[41] Muhibin Syah, Op.Cit,.hlm 152
[42] Bp.4 BukuPintar Keluarga Muslim,( Semarang: Bp.4, 2003) hlm 2
[43] Adnan Hasan Shalih Bahari Op,Cit hlm
[44] Dwi Nugroho Hidayanto,Mengenal Manusia Dan Pendidikan( Yogyakarta: Liberty, 1998) hlm 45
[45] Paimun.Op.Cit,.hlm 49
[46] Prof.Dr.H Jalaluddin .Psikologi Agama, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada  2005 ) .hlm 250
[47] Prof.Dr.Zakiah Daradjat .Ilmu Jiwa Agama( Jakarta: Bulan Bintang,1997 ),.hlm 4
[48] Ali Abdul Halim Mahmud.Op,Cit,.,hlm 85